game tips, android tips, game android

Friday, December 13, 2013

Mitos yang sering di bicarakan tentang android - Tips dan Trik Android



1. Android itu sulit


Banyak yang berprinsip bahwa smartphone dengan sistem operasi Android itu susah dipakai. Di kenyataannya, ikon-ikon serta menu yang ditampilkan Android lebih gampang dipelajari. 

Kebanyakan pengguna Android baru berasal dari feature phone (ponsel dengan kemampuan dasar). Feature phone mempunyai ikon yang kaku serta opsi(pilihan) menunya berlapis-lapis. Berbeda dengan sistem operasi Android yang dibuat supaya antarmukanya dapat dijelajahi dengan gampang serta mudah dipelajari. 

Didalam setiap mjenis terbarunya, antarmukanya selalu ditingkatkan. Tidak terdapat perbedaan penggunaannya dibandingkan dengan platform lainnya.

Data IDC yang baru-baru ini dikeluarkan menunjukkan pangsa pasar Android sampai 80 %. Hal itu menunjukkan alangkah banyak orang yang dapat dengan cepat mengadopsi Android.

2. Android meemerlukan aplikasi Task Killer



Banyak yang berpendapat bahwa Android meemerlukan aplikasi Task Killer yang barmanfaat untuk menutup aplikasi yang telah dipakai serta supaya tidak berjalan/berlangsung di "background".

Di awal-awal beredarnya smartphone Android, banyak aplikasi Task killer yang diunduh pemakai. Aplikasi lainnya yang sejenis juga banyak diminati. Apakah betul task killer dapat menghemat baterai Android?

Berbagai macam argumen menerangkan Task killer dapat menghemat baterai, tetapi yang berpendapat sebaliknya pun banyak. Bagaikan diskusi yang berlangsung di situs Lifehacker, terdapat yang menerangkan stabilitas serta baterai lebih baik ketika task Killer di-uninstall. 

Untuk membuktikannya sendiri, coba saja hapus aplikasi Task killer di perangkat Android Kamu, lalu bandingkan performa serta daya tahan baterainya.

3. Android banyak malware

Malware Android sebenarnya banyak beredar. Tetapi, untuk pemakai kebanyakan, Android sangatlah aman. Untuk melindungi Android pun pemakai dapat melakukannya dengan gampang. 

Setiap aplikasi didalam Android akan meminta izin akses terhadap pemakai serta pemakai dapat memutuskan sendiri apakah menginginkan meng-install aplikasi itu ataupun tidak.

Bila masih merasa sulit, masih terdapat alternatif dengan meng-install aplikasi keamanan yang independen. Jangan memasang aplikasi di luar Google Play Store sebab kebanyakan malware berasal dari sumber pihak ketiga.

Untuk mengidentifikasi malware, jangan buru-buru menjalankan update suatu aplikasi, baca dahulu tafsiran serta lihat jumlah download-nya. Jalankan hal yang sama ketika Kamu browsing di PC, bagaikan tidak meng-klik tautan ataupun attachment e-mail yang mencurigakan. 

Terakhir, jangan "root" Android Kamu. Bagian terlemah dari Android yaitu penggunanya. Bila pemakai mem-bypass susunan keamanan yang dibuat didalam Android, sehinnga pemakai membahayakan smartphone-nya sendiri. 

4. Semua smartphone Android sama

Banyak pemakai yang menerangkan semua Android, merek serta model apapun, itu smartphone yang payah. Ketika ditelusuri, dia ternyata memakai smartphone Android dengan spesifikasi rendah serta biasanya dijual murah. 

Google sudah tingkatkan pengalaman penggunaan Android serta mengoptimalkan layanannya sehingga pemakai tidak perlu hardware canggih untuk menikmati platform ini. 

Sayangnya, terkadang vendor smartphone memasang aplikasi tambahan lainnya bagaikan antarmuka buatan dia sendiri serta pengguna Android memasang bloatware, sehinnga pekerjaan Google menjadi percuma.

Sisi positif dengan tidak adanya batasan didalam Android yaitu, pemakai dapat menentukan beragam perangkat serta harga yang bervariasi. Tetapi, sisi negatifnya yaitu adanya kecacatan produk. 

Bacalah review banyak-banyak supaya Kamu dapat menentukan smartphone Android yang sesuai serta tidak perlu merogok kocek didalam-didalam.

5. Android lebih sering bermasalah dibanding produk kompetitor

Di ketika awal smartphone Android muncul, banyak yang berkata platform ini lambat. Aplikasi kepunyaan Android juga dibilang lebih sering crash dibanding platform lainnya. 

Yang sebetulnya berlangsung yaitu, tidak seiring sejalannya update hardware dengan software. Pengembang aplikasi terkadang perlu waktu mengoptimalkan aplikasinya tiap kali terdapat update hardware.

Berbagai macam studi menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Bagaikan data dari Crittercism yang dimuat majalah Forbes yang menerangkan aplikasi iOS lebih sering crash dibanding aplikasi Android. Tetapi setahun lalu, ternyata aplikasi iOS 6 lebih baik dibanding yang berjalan/berlangsung dengan Jelly Bean.

Setiap pemakai smartphone jelas sempat mengalami crash. Komplain yang lebih banyak dari Android barangkali berasal dari pemakai smartpphone murah dengan hardware yang underpowered, antarmuka yang sudah dikustomisasi, dan bloatware yang di-install. 

Smartphone ataupun tablet Android yang bagus tidak sering mengalami lag ataupun crash dibanding perangkat platform lainnya. Memerlukan diingat juga bahwa “bagus” belum pasti mempunyai spesifikasi terbaik.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Mitos yang sering di bicarakan tentang android - Tips dan Trik Android

0 comments:

Post a Comment

Berkomentarlah dengan bijak.